Kesalahan Umum Berbahasa Indonesia

Di tingkat perguruan tinggi, keterampilan berbahasa Indonesia ditekankan pada ragam ilmiah, terutama untuk kepentingan akademik, seperti dalam penulisan karya tulis ilmiah dan presentasi. Kesalahan umum berbahasa Indonesia tersebut dipaparkan sebagai berikut.

1. Hiperkorek
Hiperkorek merupakan serapan dari bahasa Inggris, yakni hypercorrect. Hyper artinya berlebihan dan correct artinya memperbaiki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hiperkorek merupakan kesalahan umum berbahasa karena membetulkan/memperbaiki bentuk yang sudah benar sehingga menjadi salah.
Contoh:

2. Kesalahan Penggunaan Kata Tugas
Kata tugas merupakan kata yang secara gramatikal tidak dapat digabungkan dengan imbuhan dan tidak mengandung makna leksikal, misalnya daripada, kepada, dalam.
Contoh:

HiperkorekBentuk Benar
tehnikTeknik
teoritisTeoretis
responRespons
Kesalahan Penggunaan Kata TugasBentuk Benar
Hasil daripada penelitian ini dapat didesiminasikan secara menyeluruh.Hasil penelitian ini dapat didesiminasikan secara menyeluruh.
Proposal ini ditujukan kepada PT Telkom.Proposal ini ditujukan pada PT Telkom.
Dalam artikel ini membahas permasalahan sistem jaringan.Artikel ini membahas permasalahan sistem jaringan.

3. Pleonasme
Pleonasme merupakan istilah serapan dari bahasa Inggris, yakni pleonasm, yang artinya berlebihan, bertele-tele, ataupun mubazir dalam penggunaan bahasa. Dengan demikian, pleonasme merupakan kesalahan umum berbahasa akibat menggunakan kata/frasa/kalimat yang tidak diperlukan.

Contoh:

4. Kontaminasi
Kontaminasi diserap dari bahasa Inggris, contamination, artinya pencemaran. Jadi, dalam hal ini kntaminasi berarti pencemaran dalam bahasa. Dengan demikian, kontaminasi merupakan kesalahan umum berbahasa akibat dari menggabungkan beberapa bentuk (kata atau frasa) yang menimbulkan bentuk lain yang tidak lazim.
Contoh:

5. Perombakan Bentuk Pasif
Bahasa karya tulis ilmiah tentunya mengutamakan bentuk pasif. Dalam pembentukan kalimat pasif, imbuhan /di-/ hanya dipakai untuk orang ke-3, yaitu dia, ia, beliau, mereka.
Contoh:

  1. Dia mengolah data di laboratorium. (kalimat aktif) Kalimat (a) jika dipasifkan seharusnya menjadi “Data diolah (oleh) dia di laboratorium.”
  2. Saya mengolah data di laboratorium. (kalimat aktif) Karena imbuhan di- hanya dipakai untuk orang ke-3, sementara itu pada kalimat (b) subjek diisi oleh orang ke-1, maka bentuk pasifnya “Data saya olah di laboratorium”.

Di bawah ini contoh kesalahan perombakan bentuk pasif.

PleonasmeBentuk Benar
naik ke atasnaik atau ke atas
saling tarik-menariksaling menarik atau tarik-menarik
data-datadata (kata data sudah menyatakan bentuk jamak)
KontaminasiBentuk benar
berulang kaliberulang-ulang atau berkali-kali
berbagai macamberbagai-bagai atau bermacam-macam
kadang kalakadang-kadang atau ada kala (nya)
Bentuk Pasif yang SalahBentuk Pasif yang Benar
Observasi dilakukan oleh saya di laboratorium.Observasi saya lakukan di laboratorium.
Instalasi sistem jaringan itu disewa (oleh) kami.Instalasi sistem jaringan itu kami sewa.
BTS itu dia beli.BTS itu dibeli (oleh) dia.

6. Pengaruh Bahasa Asing
Kosakata bahasa Indonesia banyak menyerap dari bahasa asing sehingga seringkali

penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari terpengaruh oleh bahasa asing. Contoh:

Pengaruh Bahasa AsingBentuk Benar
Penelitian ini dilakukan di mana tim menyusun laporan.Penelitian ini dilakukan di tempat tim menyusun laporan.
Ponsel yang mana berspesifikasi canggih itu masih pada tahap uji coba.Ponsel yang berspesifikasi canggih itu masih pada tahap uji coba.

7. Pengaruh Bahasa Daerah
Banyaknya suku di Indonesia, seperti Jawa dan Sunda, mengakibatkan penggunaan bahasa Indonesia dipengaruhi oleh bahasa daerah.

contoh :

Pengaruh Bahasa DaerahBentuk Benar
keujiteruji
dilaporindilaporkan
kebukaterbuka

Sumber :

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud. 2016. KBBI V 0.2.1 Beta (21). Jakarta: Kemdikbud.

Depdiknas. 2005. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Bandung: Pustaka Setia.

Puspandari, Dyas. 2009. Modul Bahasa Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.


Bagikan Melalui :

Post Author: Berandalan Jenius

Seorang Berandalan Jenius yang bercita-cita menjadi penulis dan membuat terkesan cewek yang ia sukai.