Karya Tulis Ilmiah – Keplagiatan

Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai yang diakui sebagai karya ilmiahnya (Permendiknas nomor 17 tahun 2010)

A. Jenis

1. Verbatim (kata demi kata)

Verbatim dilakukan dengan cara mengutip tanpa memberi tanda petik dua (“…”) untuk kutipan langsung serta salin-tempel dari internet tanpa mencantumkan referensi yang jelas.
Contoh:

Verbatim yaitu pengambilan karya milik orang lain persis apa adanya, dengan memberi

kesan sebagai karya pribadi pelaku plagiarisme yang bersangkutan.

Tulisan dalam karya asli Bambang Warsita (2008, hlm. 135)Contoh tulisan pelaku plagiarism verbatim (tanpa menyebutkan sumber)
“Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna” (Warsita, 2008: 135).Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna.

2. Kegagalan Parafrasa

Plagiarisme ini dilakukan dengan cara mengubah kalimat dari penulis asli menjadi

kalimat baru versi pelaku plagiarisme. Biasanya ditandai dengan hanya mengganti

beberapa kata atau mengubah struktur kalimat masih terlalu mirip dengan versi aslinya,

dan tidak mencantumkan sumber kutipan.

Contoh:

Sumber asli:

Plagiat (mengganti beberapa kata dan

Dari perspektif kognitif, iklan internet tampaknya tidak bakal seefektif iklan

mengubah struktur kalimat) :

Iklan internet tampaknya tidak bakal

seefektif iklan bioskop dan televisi

bioskop dan televisi karena si pemakai

karena internet dikontrol si pemakai.

mengontrol medium tersebut. (Giles, 2003, dalam Kalidjernih, 2010, hlm.163)

3. Penulisan Referensi yang tidak Akurat
Plagiat tipe ini biasanya tidak mencantumkan sumber kutipan di dalam teks, tidak mencantumkan sumber kutipan dalam daftar pustaka, atau mencantumkan pustaka yang tidak relevan dengan topik bahasan.
Contoh:

Sumber AsliPlagiat
Dari perspektif kognitif, iklan internet tampaknya tidak bakal seefektif iklan bioskop dan televisi karena si pemakai mengontrol medium tersebut. (Giles, 2003, dalam Kalidjernih, 2010, hlm.163)Giles mengamati bahwa adanya kontrol dari pengguna menyebabkan iklan internet dinilai tidak seefektif iklan bioskop dan televisi.
  1. Kolusi
    Plagiat tipe ini biasa dilakukan dengan cara bekerja sama dalam membuat sebuah tulisan tanpa mencantumkan semua nama penulis asli atau menggunakan tulisan yang dibuat oleh orang lain.
    Contoh: pelaku bisnis jasa penulisan skripsi/tesis, ghost-writer.
  2. Auto-plagiarism Contoh:
    Artikel A dikirim ke jurnal X dan Y sebelum ada penolakan dari salah satu jurnal (X atau Y)

B. Pencegahan
Dalam Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 7 tentang pencegahan palagiasi dijelaskan sebagai berikut.

1. Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh penyusunnya.

Plagiat yang dilakukan oleh seorang penulis terhadap karyanya sendiri, baik sebagian

maupun seluruhnya atau mengirimkan satu tulisan yang sama ke lebih dari satu mata

kuliah/jurnal/institusi.

2. Pimpinan perguruan tinggi berkewajiban mengunggah semua karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tingginya, seperti portal Garuda atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi.

Selain hal di atas, langkah pencegahan plagiat bisa dilakukan melalui dua cara berikut.

  1. Teknik Pengutipan
    Jika mengutip secara langsung hendaknya gunakan dua tanda kutip. Menuliskan daftar pustaka sesuai dengan aturan yang berlaku.
    Contoh:
    Kutipan langsung ≤ 40 kata Dalam perspektif bimbingan konseling berbasis budaya, diperlukan pemahaman konseling multibudaya yang memperhatikan keragaman karakteristik budaya sebagai “ …a sensitivity of the possible ways in which different cultures function and interact…” (McLeod, 2004, hlm. 245) Kutipan langsung ≥ 40 Kata
    Tannen (2007, hlm. 33) menyatakan bahwa discourse analysis memerlukan kemampuan untuk menggabungkan berbagai pemahaman teori ke dalam satu kajian. Dia mengatakan bahwa Discourse analysis in uniquely heterogeneous among the many subdisciplines of linguistict. In comparison to other subdisciplines of the field, it may seem almost dismayingly diverse. Thus, the term “variation theory” refers to a particular combination of theory and method employed in studying a particular kind of data.
  2. Teknik Parafrasa
    Mengungkapkan ide orang lain dengan menggunakan kata-kata sendiri, tanpa mengubah makna dengan tetap menyebutkan sumbernya.
    Contoh:
Tulisan pada Sumber asli:Contoh parafrasa yang benar:
Salah satu penyakit yang mengintai warga seusai banjir adalah demam berdarah dengue (DBD). Genangan air bersih di musim hujan yang terjadi seusai banjir menjadi tempat produktif bagi perkembangan telur nyamuk Aedes Aegypti. Hingga saat ini vaksin DBD masih belum ditemukan, pengendalian tempat bertelur nyamuk Aedes Aegypti masih menjadi strategi utama menurunkan jumlah penyakit akibat virus dengue. Kutipan diambil dari Kompas, Tahun 2013Wabah penyakit yang muncul pascabanjir adalah demam berdarah dengue (DBD). DBD berasal dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Sayangnya, belum ada vaksin untuk memberantas penyakit tersebut. Karena itu, sebagai langkah awal kita perlu mewaspadai tempat nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak (Kompas, 2013).

C. Sanksi
Sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan plagiat (Permendiknas Nomor 17 tahun

2010 pasal 10 ayat (4), secara berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat, terdiri atas:

  1. teguran,
  2. peringatan tertulis,
  3. penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa,
  4. pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh mahasiswa,
  5. pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa,
  6. pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa, atau
  7. pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu program.

II. ARTIKEL ILMIAH

  1. Pengertian dan Jenis Artikel
    Karya tulis yang dimuat dalam jurnal ilmiah dengan tata cara penulisan yang mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan.
    Jenis artikel ilmiah
    1. Artikel hasil penelitian, yaitu tulisan ilmiah yang didasarkan pada hasil penelitian yang telah dilakukan dengan tetap menampilkan semua aspek laporan hasil penelitian, tetapi dalam format yang lebih ringkas.
    2. Artikel nonpenelitian, yaitu tulisan ilmiah yang berisi pemikiran, argumentasi, maupun pendapat penulis dengan dukungan sumber-sumber ilmiah.
  2. Kriteria Judul Artikel

Kriteria judul artikel ilmiah meliputi:

  1. judul artikel yang baik bersifat ringkas, informatif, dan deskriptif;
  2. tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata;
  3. penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari;
  4. judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa asing ditulis dengan huruf miring (italic).

Hal-hal yang harus dihindari dalam halaman judul:

  1. hindari komposisi tidak menarik;
  2. hindari kata, kalimat, gambar, tanda, atau garis yang tidak relevan;
  3. hindari kata “ditulis oleh atau disusun oleh”;
  4. hindari kata-kata berisi slogan;

5. hindari ungkapan emosional.

Sistematika penulisan judul artikel

  1. Judul mengandung kata kunci.
  2. Kriteria judul yang baik mengandung variabel.
  3. Penulisan judul ditulis sesuai dengan jenis artikel (penelitian lapangan atau analisis suatu kajian).
  4. Tanda baca dapat digunakan pada judul dengan catatan sesuai dengan aturan dan fungsinya dalam judul tersebut. Berikut contoh penulisan judul artikel PEMBELAJARAN DWIBAHASA DI SEKOLAH DASAR: Pelaksanaan, Kendala, dan Harapan MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SAINS DAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN TIK GLOBALISASI, KOSMOPOLITANISME, DAN DIASPORA : Apa Implikasinya terhadap Pemahaman Masyarakat?

C. Sistematika Artikel
Sistematika standar penulisan artikel

1. Bagian Pelengkap Awal a. Halaman Judul
b. Abstrak

  1. Bagian Isi
    a. Pendahuluan b. Pembahasan c. Penutup
  2. Bagian Pelengkap Akhir

a. Daftar Pustaka b. Lampiran

Ketentuan dalam halaman judul meliputi:

  1. 1)  judul (dicetak dengan huruf kapital semua)
  2. 2)  jenis karya tulis
  3. 3)  maksud penulisan (dikaitkan dengan jenis tulisan)
  4. 4)  nama penulis
  5. 5)  nomor induk (NIM)
  6. 6)  logo
  7. 7)  nama fakultas/program dan perguruan tinggi

8) kota
9) tahun penulisan

Dalam artikel, penulisan lebih praktis, tidak ada halaman judul secara khusus. Pada artikel, setelah judul dituliskan maka diikuti dengan nama penulis/tim, dilengkapi dengan keterangan institusi dan alamat e-mail yang dituliskan pada halaman pertama. Semua informasi di atas dituliskan secara urut ke bawah lalu disambung dengan abstrak, pandahuluan, dan isi teks hingga daftar pustaka.

Ketentuan penulisan abstrak antara lain:

  1. 1)  Abstrak ditulis menggunakan bahasa Indonesia/Inggris (sesuai dengan ketentuan).
  2. 2)  Jumlah kata biasanya sesuai ketentuan (misalnya maksimal 250 kata), tidak ada kutipan dan singkatan/akronim.
  3. 3)  Abstrak berfungsi menampilkan gambaran umum secara ringkas dari isi karya tulis ilmiah.
  4. 4)  Komponen yang harus ada dalam abstrak adalah ringkasan hasil penelitian yang meliputi latar belakang, tujuan, metode penelitian, dan simpulan.
    Kata kunci: Kata kunci ditulis menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris (sesuai dengan ketentuan). Berisi kata atau frasa yang mewakili isi artikel. Kata kunci diurutkan berdasarkan abjad.

D. Format Penulisan Artikel Contoh Halaman Judul

MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI BERBASIS SAINS DAN LITERASI DALAM PEMBELAJARAN TIK

Artikel

diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Bahasa Indonesia

oleh:
Indra Taufik (1605180011) Tata Tauhid (1605180012)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI FAKULTAS INFORMATIKA UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG
2020

Format Penulisan Artikel

PENGARUH TEKNOLOGI INFORMASI
TERHADAP KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI MASYARAKAT KOTA

123

Nama Penyusun ; Nama Penyusun ; Nama Penyusun 123

pos-el penyusun ; pos-el penyusun ; pos-el penyusun

ABSTRAK (spasi 1) ………………….. Kata kunci:

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Batasan Masalah 1.3 Rumusan Masalah 1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
1.6 Metode Penyusunan

2. KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Sejarah Teknologi Informasi
2.2 Kemampuan Berkomunikasi
3. PEMBAHASAN
3.1 Kemampuan Berkomunikasi Masyarakat Kota
3.2 Pengaruh Teknologi Informasi terhadap Kemampuan Berkomunikasi

4. PENUTUP
4.1 Simpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Alwasilah, A. C. & Alwasilah, S. S. 2007. Pokoknya Menulis. Bandung: Kiblat Buku Utama. Kalidjernih, F. K. 2010. Penulisan Akademik: Esai, Makalah, Artikel Jurnal, Skripsi, Tesis,

Disertasi. Bandung: Widya Aksara.

Kosasih, E. & Hermawan, H. 2010. Bahasa Indonesia Berbasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung: Thursina.

Bagikan Melalui :

Post Author: Berandalan Jenius

Seorang Berandalan Jenius yang bercita-cita menjadi penulis dan membuat terkesan cewek yang ia sukai.